Lima Sifat Seorang Mukmin

Oleh: MOH. HELMAN SUEB

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ
فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوصِيْكُمْ بِنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Hadirin yang berbahagia !

Alhamdulillah, pada siang ini kita dapat berkumpul di majlis yang berbahagia ini untuk memenuhi panggilan shalat Jum’at.

Marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan nikmat-Nya kepada, serta meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya. Rasa syukur yang kita lakukan pasti akan mendapatkan balasan dari-Nya . Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah kepada junjungan kita, idola kita, Nabi muhammad Shalallahu ‘Alayhi was Sallam, yang telah membimbing kita menuju jalan yang diridhoi-Nya.

Hadirin yang berbahagia !
Di era globalisasi ini, sebagai seorang mukmin tidak boleh larut dalam hal-hal yang bertentangam dengan ajaran Islam yang telah disampaikan Rasulullah Saw, sehingga kita tidak mudah goyah keimanan kita.


Berkaitan dengan hal tersebut, ada lima sifat yang harus dimiliki oleh seorang mukmin yang tidak boleh ditinggalkan, sebagai bukti pengakuannya.

Pertama, Tunduk kepada perintah Allah Subhaanahu wa ta;ala, sebagaimana firman-Nya : QS. An Nur : 51 :
اِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوْٓا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِه لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْن

Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, “Kami mendengar, dan kami taat.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Ayat di atas menunjukkan betapa sayangnya Allah Subhaanahu wa Ta’ala
kepada kita sebagai orang-orang yang beriman. Oleh karena itulah kepatuham kita kepada-Nya, yakinlah kita, kelak akan mendapat balasan yang melebihi dari apa yang amalkan,

Hadirin yang berbahagia !


Sifat yang harus dimiliki seorang mukmin yang kedua adalah Ridha terhadap ketentuan Allah.

Dia telah menetapkan banyak hal terhadap kita yang membuat kita harus ridha menerimanya. Tetapi keadaan seseorang seperti sakit, miskin dan sebagainya yang harus di atasi serta Ridha terhadap ketentuan seperti shalat, puasa, zakat dan sebagainya, sebagaimana firman-Nya QS. Al Ahzab : 36


وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُه اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَه فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ

“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.”


Di samping itu dalam kehidupan sehari-hari kita ridha dengan ketetapan Allah akan memudahkan dan mematapkan keimanan kita, kitapun harus ridha dengan pembagian Allah Subhaanahu wa Ta’ala

Hadirin yang berbahagia !
Sifat yang harus ada pada diri mukmin yang ketiga adalah Percaya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

Maksudnya kita percaya kepada Allah berarti berprasangka baik kepada Allah, sehingga apapun yang terjadi dan menimpa dirinya, dia yakin dibalik itu ada hikmahnya. Karena itu merupakan ujian dari-Nya.

Sebagamana firman-Nya : QS. Al Anbiya’ : 35


كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.

Hadiririn an berbahagia !
Sifat yang harus ada pada diri mukmin yang keempat adalah Tawakkal kepada Alah Subhaanahu wa Ta’ala.

Tawakkal adalah berserah diri kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala setelah berusaha secaara maksimal.

Sebagaimana firman-Nya QS. Al An Fal : 2

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُه زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,”


Pada ayat di atas disebutkan boleh ciri mukmin sejati, gemetar atau ketika disebut asama Allah, bertambah-tambah imannya ketika dibacakan ayat-ayat Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

Hadirin yang berbahagia !
Sifat yang harus ada pada seorang mukmin yang kelima adalah Sabar saat ditimpa musibah.

Musibah sesuatu yang tidak mengenakkan yang berpihak pada diri . Jika kita sabar, maka akan memperoleh kegembiraan dan dibersamai-Nya, sebagaimana firman-Nya , QS Al Baqarah : 155


وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,”


Suatu peringatan yang patut kita renungkan, suatu saat kematian akan menjemput kita. Maka perbekalan yang utama bagi kita adalah ketakwaan dengan meningkatkan keimanan kita dengan menabur kebaikan selama hidup di dunia .

Semoga kita selamat dari tipuan gemerlapnya dunia.

Hadirin yang berbahagia !

Akidah merupakan pondasi berdirinya sesuatu, jika pondasi itu rapuh, tentu apa saja yang akan didirikan di atasnya akan mudah roboh, maka sebagai mukmin harus memiliki akidah yang kuat.Ketaatan dan kepatuhan kita kepada-Nya juga, akan menumbuhkan keimanan yang kokoh.

Memang, sebagai seorang mukmin , harus meningkatkan akidah serta wawasan. agar tidak mudah tertipu serta tidak goyah menghadapi godaan dunia yang menjajikan.

بَارَكَ ا للهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمَِا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحَكِيْمِ إِ نَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْم

Khutbah Kedua :

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد

Hadirin yang berbahagia !

Alhamdulillah, rasanya kita harus memiliki sifat sebagai mana keterangan di atas terutama menanamkan akidah yang benar. Kita benar-benar meng-Esakan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, kitapun tidak akan membanggakan diri karena kelebihan yang kita miliki, tetapi kita berpikir yang benar, serta kita senantiasa, menabur kebaikan.

Dengan demikian kita akan selalu meningkatkan keimanan kita, dan membangun kebersamaan sesama menuju ridha Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

Marilah kita berdo’a sebagai tanda ketawudhu’an kita kepada-Nya.


إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .

Penulis adalah pembina Pesantren Muhammadiyah Babat dan Anggota Majlis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *